Satukan Perbedaan
Pada suatu
hari disebuah sekolah terdapat empat orang siswa yang selalu bersama. Mereka
bernama : Rara, Roro, Dhian dan Mega. Kemanapun mereka pergi,mereka tak pernah
terpisah, mereka selalu bersama baik suka, maupun
duka. Mereka hanya terpisah kelas. Rara kelas X2, sedangkan Roro, Dhian dan Mega kelas X3. Mereka
berempat mempunyai nasib dan karakter yang berbeda. Rara, Dhian dan Mega
baresal dari keluarga yang cukup mampu, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhannya dengan baik. Sedangkan Roro, berasal dari keluarga yang kurang
mampu. Untuk memenuhi kebutuhannya, Roro sering dibantu oleh mereka.
Mereka tidak
pernah membeda-bedakan teman dan juga bisa menerima kekurangan dan kelebihan
diri mereka sendiri maupun orang lain. Pada suatu hari, Roro merasa minder berteman dengan mereka, karena di hina oleh genk girl karena kehidupan Roro
tidak sama dengan kehidupan mereka yang serba mewah. Pada saat itu, hari Rabu sepulang sekolah, Roro
pulang sendirian karena ada ekstra di sekolah. Pada saat itu di depan gerbang
sekolah Roro di hadang oleh Genk Girl dan mendorongnya sampai Roro terjatuh, dan mereka berkata “Eh dekil, ngapain kamu berteman dengan Rara, Dhian dan Mega ? kamu itu
gak pantes berteman dengan mereka. Ngaca dong kamu, kamu itu gadis desa miskin
lagi. kamu itu dekil dan tak selevel dengan mereka nyadar napa !”.
Setelah Roro mendengar
kata-kata itu, Roro tak menjawab apa-apa dan menundukkan kepala sambil meneteskan
air mata. pada saat itu keliatan oleh Dani, lalu Dani menolong Roro dan
membantunya untuk berdiri. Dan Genk Girl berkata “eh cungkring,ngapain kamu
membantu gadis dekil ini ? jangan jadi pahlawan kesiangan deh kamu !”. Lalu Dani
menjawab “eh kalian gak punya perasaan ya? Kenapa kalian jahat kapada Roro ?
apa salah Roro pada kalian, sampai-sampai kalian sekejam ini pada Roro? “ lalu
genk girl menjawab “itu bukan urusanmu, so kamu gak usah ikut-ikutan !” lalu
Dani menjawab, ”awas kalian ya, aku balangin sama Rara, Dhian dan Mega kalian
bertiga atas semua perbuatan kalian kapada Roro”. Lalu mereka menjawab “apa ? kamu
mau ngadu ? ngadu aja sana, kita-kita gak takut dan gak pernah takut sama
siapapun !” .
Setelah itu
Dani mengantarkan Roro pulang. Disepanjang perjalanan pulang Roro menangis, lalu
dani berkata pada Roro “udah ues Ro, jangan nangis lagi, gak usah di dengerin
omongannya meraka. Meraka itu manusia yang gak punya hati dan perasaan, jadi
kamu gak usah dengerin omongannya mereka. Biar besok aku yang bilang sama Rara,
Dhian dan Mega kalau kamu disakitin oleh mereka. Lalu Roro menjawab “jangan
Dan, aku emang gak pantes berteman dengan mereka, dan aku tidak menginginkan ada
pertengkaran lagi Dan. Aku gak mau mereka disakitn. Cukup aku yang mersakan
sakit ini Dan”. Lalu Dani menjawab “udah ues Ro, apa kata aku dah Ro, kamu diem
aja” dan Roro menjawab lagi, “makasi ya Dan, atas segala kebaikanmu” dan Dani
menjawab” ya Ro sama-sama”.
Keesokan
harinya, setelah kejadian itu Roro menghindar dari mereka dan memutuskan untuk
menyendiri. Lalu mereka bertiga mendatangi Roro dan menanyakan “kenapa kamu
menghindar dari kami Ro ? Apa salah kami Ro ?” Roro hanya menundukkan kepala, dan
meneteskan air mata. Lalu mereka bertanya kembali “kenapa kamu menangis ?” lalu
Roro melangkah untuk pergi. Tiba-tiba Dani datang, dan Dani menceritakan
semuanya kapada mereka. Setelah mendengar cerita Dani, Rara, Dhian dan Mega
langsung beranjak pergi dan menngejar Roro dan memeluknya. Roro menundukkan
kepala sambil menangis. Lalu Rara berkata “Roro, kami, sudah tahu semua dari Dani.
Kami gak pernah membeda-bedakan teman dan kami sayang kamu Roro, kamu gak usah
dengerin kata-kata manusia-manusia resek itu Roro”. Lalu Roro berkata “tapi...”
dan Rara menjawab “udahlah Roro, kami sayang kamu, kamu gak usah berpikiran
yang macam-macam Roro. Kamu bukan hanya sekedar teman bagi kami, kamu adalah
sahabat terbaik kami. Malah, kamu adalah bagian dari hidup kami”. Mendengar
kata-kata itu, Roro langsung tersenyum bahagia dan berkata “Aku juga sayang
kalian”. Setelah itu, Roro memeluk mereka dan mereka mengusap air mata di pipi
Roro.
Setelah itu, Rara
mengajak Roro ,Dhian dan Mega untuk bertemu dengan genk girl untuk menanyakan apa
maksut mereka berkata-kata seperti itu kepada Roro sahabatnya,rara berkata
“sob, kita samperin cewek-cewek brengsek itu yuk ? karena cewek-cewek brengsek
itu, telah membuat sahabat kita jadi seperti ini”. Lalu Mega dan Dhian menjawab
secara kompak “setuju Aku Ra”. Tapi Roro menolaknya dan berkata “sob, Aku
sayang kalian, tanpa kalian aku tak berarti apa-apa, tapi aku tak mau ada
kiributan lagi“. Lalu Mega menjawab “tapi mereka gak bisa gitu dong Ro, mereka
pikir mereka siapa bisa mempelakukan kamu seenaknya kayak gitu ? kami sayang
kamu, kami gak rela kamu di gituin sama mereka”. Lalu Dhian pun menjawab “aku setuju denganmu Meg” lalu
mereka langsung menggeret Roro dan membawanya bertemu dengan geng girl.
Setelah itu
Rara melihat genk girl di gerbang dan Rara berteriak memanggilnya dari kejauhan
“eh cewek-cewek resek kau apakan
sahabatku ?” lalu geng girl langsung lari ketika melihat Rara, Roro, Dhian dan
Mega datang. Tapi Dani menghadangnya dan Dani berkata “mau lari kemana kalian
?” lalu genk girl menjawab “minggil lo cungkring”. Sambil mendorongnya. Lalu
Rara mengejarnya, tapi sudah terlambat, mereka sudah pergi dan Rara berkata
“dasar cewek-cewek brengsek. sialan mereka, beraninya main kroyokan”. Lalu Mega
berkata “awas aja kalau ketemu” dan Dhian pun menjawab “mereka hanya brani
bicara aja, mereka itu omdo” Dani pun
menjawab” tenanglah karena motor mereka udah aku kempesi tadi” Rara berkata
“hebat kamu Dan, makasih ya Dan kamu udah membantu kami” dan Dani menjawab “ya
sama-sama. Kebenaran itu emang harus selalu ditegakkan dan di bela sampai
kapanpun. Dan itu emang udah jadi tugas kita sebagai umat manusia untuk saling
tolong menolong sesama manusia”. Mega dan Dhian menjawab “betul,betul,betul”
dan Roro berkata “makasih ya sob,kalian emang sahabat terbaikku. Aku tak
berarti apa-apa tanpa kalian. Aku sayang kalian. Baru kali ini aku merasan
indahnya sebuah persahabatan seperti ini”. Lalu
Rara,Dhian dan Mega menjawab “kami juga sayang kamu Roro” dan mereka
berpelukan dan tersenyum bahagia.
aku juga sayang roro.. hehehe
BalasHapus